ASS HOLE THEORY -catatan kenangan kultum mas Iqbal di Prince Advertising Yogyakarta

Sebuah cerita dari teman , Namanya mas Iqbal yang wong yogjo asli (Al Fatihah, Semoga ditempatkan setinggi tingginya tempat disisi Allah SWT) Suatu ketika bliau bercerita kepada saya,menganai manajemen “Ass Hole Theory” dengan pesan pertama begini, “sudah diterima saja istilahnya , soalnya kalau di translate tidak enak didengerin..” kata beliau. ya saya manut saja namanya juga belajar dari bliau yang mantan peserta pertukaran pelajar Indonesia Amerika ini, lumayan gratisan ngangsu kawruh. Mas Iqbal mulai bercerita, begini: Suatu ketika terjadilah perdebatan antar organ, membahs kinerja dan kontribusi masing masing organ terhadap sistem kinerja tubuh. dalam pertemuan tersebut, Otak menyampaikan bahwa pada prinsipnya dirinyalah yang memberikan inspirasi, mengolah data memberikan kesimpulan terhadap suatu dan lain hal untuk selanjutnya melakukan suatu tindakan prestasi. Mata meberikan tanggapan sanggahan yang tentunya tidak dapat menerima penjelasan dari Otak, mengingat semua informasi divisualisasikan Mata, dianalisa dan diolah Mata, sehingga Otak mendapat gambaran detail suatu obyek. Mata lebih berperan tinimbang Otak. Tangan demikian halnya dan memberi tanggapan bahwa informasi suatu obyek tidak hanya divisualisasikan melalui mata, tidak akurat, perlu deteksi lebih dalam untuk mendapat informasi kondisi riil lapangan contohnya saya menyampaikan kalau api adalah panas, pisau adalah tajam sementara kita berkarya menggunakan kedua tangan, bahkan termasuk mengetik slip gaji sekalipun. Tangan adalah mahadewa layaknya batara guru, akan default sebagai manusia bila melupakan tangan. Tanggapan ini diamini oleh kaki Mulut pun tak kalah memuji peranan diri disampaikan bahwa tanpa keberadaan saya orang tidak dapat mengetahui maksut dan ide-ide dari otak maupun tangan dan kaki. Kehandalan sayalah mengkomunikasikan segenap info diri, lingkungan maupun menyampaikan cita dan cium bagi pihak lain.... Sayalah, Mulut pemimpin segenap organ dan bukan anda sekalian.Ngomong ngomong, lukisan MONALISA tidak sedemikian mahsyur tanpa kehadiran saya..... Demikain pula ketika gilitran hidung diberikan kesempatan bicara, telinga diberikan kesempatan menjelaskan kontribusinya,,,,semua berlomba mengakui keunggulan peran diri sebagai organ nomor satu dan sebagai kontributor utama bangun sistem tubuh manusia. Ada satu yang belum diberikan giliran berbicara, tunggu punya tunggu, giliran bicara tak juga diberikan. yakni Ass Hole. Dan ketika giliran ”Ass Hole ” akhirnya berkesempatan bicara, nampak keengganan dari organ untuk mengapresiasi kinerjanya, Rata-rata organ menyampaikan saran bahwa atas keterbatasan waktu sebaiknya ”Ass Hole” sebagai tempat pembuangan limbah tidak perlu bicara panjang lebar dan peranannya tidak sevital dan se stratejik organ lain. Dengan divetonya hak bicara dari”Ass Hole”, maka tepat pada keesokan harinya terjadi pemogokan kerja ” Ass Hole” ngambek berlarut. bahkan sampai 3x24jam tidak lagi menunjukkan kinerjanya. STOP KERJA. Kondisi tersebut tidak dibayangkan sebelumnya, dampaknya cuku sistemik. Otak terasa buntu berat untuk berfikir lagi, Mulut tidak bisa makan apapun bahkan berbicara pun malas. Perut mules dan mual Kaki dan Tangan lemes...keringat berjatuhan, titik demi titik. Secara umum body not delicious. Racun limbah sedikit demi sedikit mulai menyebar melalui segenap nadi pembuluh darah seperti bergulirnya air dari tebing...Ginjal dan Lever mulai overheat....semua disebabkan karena terhentinya aktifitas ”Ass Hole”. Singkat cerita terjadi setelah masa kritis terjadilah islah disertai permohonan maaf organ-organ tubuh kepada ” Ass Hole. Munculah kesadaran bahwa semua fungsi organ dari kepala hingga ujung tulang ekor memiliki kontribusi untuk saling mendukung menciptakan suatu sistem kinerja tubuh.Sinerji. Jadi dalam suatu lingkungan atau organisasi maka dimana posisi kita saat ini maka kita merupakan bagian dari suatu sistem. Bekerja saling mendukung satu dengan lainnya mencapai target yang telah ditetapkan melaluinya. Semua bagian organisasi sama pentingnya. Sebagai langkah awal coba tengoklah kanan dan kiri anda,,kenalilah rekan anda..sebut namanya, apa kerjanya, apa yang bisa saya berikan untuk membantunya karena terhentinya proses disuatu bagian akan berdampak pada kinerja kita pula, artinya membantu rekans adalah sebenarnya membantu kinerja kita sendiri. Sekedar mengenang jaman sekolah di FNE Bulaksumur dimana saya tergolong murid yang terlanjur lulus. # Iqbal Mohamad Aulia,,celotehanmu ini slalu kuingat bro #

Comments

Popular posts from this blog

Berteduh Keranjingan Asmara

Proses Takkan Menghianati Hasil

Onlenonlen buat kamu